Wartasyariah.com-Jakarta-Gaya hidup halal kini semakin diminati oleh berbagai kalangan di Indonesia. Bank Mega Syariah (BMS) sebagai salah satu pelopor perbankan syariah di Indonesia, turut mendukung tren gaya hidup halal ini dengan meluncurkan Syariah Card. Syariah Card merupakan kartu pembiayaan yang menerapkan prinsip syariah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 54/DSN-MUI/X/2006.
Di tengah pemulihan ekonomi nasional, tren perekonomian syariah terus menunjukkan perkembangan positif. Menurut State of the Global Islamic Economy Report 2022 (SGIE 2022), saat ini Indonesia menduduki peringkat empat dunia dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah. Namun di sektor keuangan syariah, Indonesia baru menempati peringkat enam dunia. Untuk itu, para pelaku industri keuangan syariah perlu melakukan inovasi produk dan mengembangkan layanan perbankannya.
Salah satu produk yang perlu dikembangkan adalah kartu pembiayaan syariah, karena saat ini salah satu cara bayar yang diminati oleh masyarakat dalam melakukan transaksi adalah berbasis pembiayaan melalui kartu kredit. Melihat hal tersebut, BMS meluncurkan Syariah Card sebagai komitmen untuk menghadirkan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan dengan prinsip syariah.
Sebagai pembeda dengan kartu pembiayaan syariah lain di Indonesia, BMS bermitra dengan pemimpin pembayaran digital dunia, Visa. “Syariah Card diterbitkan sebagai produk kartu pembiayaan syariah pertama di Indonesia untuk segment menengah dan millenial yang bekerja sama dengan Visa,” Kata Direktur Utama BMS Yuwono Waluyo, kepada wartawan saat peluncuran Syariah Card, Jumat, 14 April 2023, di Jakarta.
Yuwono menambahkan, kehadiran Syariah Card sebagai solusi kebutuhan transaksi non-tunai berbasis pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman menyatakan, “Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan BMS untuk meluncurkan kartu kredit Syariah Card di Indonesia. Studi Visa Consumer Payment Attitudes terbaru terhadap 1.000 responden di Indonesia menunjukkan bahwa kartu kredit masih menjadi pilihan pembayaran 80 persen dari responden, yang memilih kartu kredit karena keamanan, kecepatan, dan kenyamanannya. Pemegang kartu kredit Syariah Card dapat menikmati bertransaksi di lebih dari 80 juta merchants di 200 negara dan wilayah, membayar secara contactless dan pengalaman e-commerce yang aman dan nyaman bersama Visa”.
Pemegang Syariah Card akan mendapatkan keistimewaan dan beragam promosi menarik di merchant CT Corp seperti diskon hingga 50 persen. Pemegang kartu bisa leluasa menikmati manfaat Syariah Card tanpa perlu khawatir dengan iuran tahun pertama. Fitur Contactless yang melekat pada kartu semakin memudahkan dan mempercepat transaksi hanya dengan melakukan tap ke perangkat EDC dengan keamanan yang tetap terjaga.
Syariah Card tidak menerapkan bunga dalam pembebanan biayanya. Pemegang Syariah Card hanya akan dikenakan biaya bulanan (monthly membership fee) yang nilainya tetap sesuai limit kartu. Pembayaran tagihan pun sangat mudah, semudah melakukan transfer rekening antar Bank.
Peluncuran Syariah Card dilakukan sebagai strategi untuk mendukung pertumbuhan bisnis BMS ke depan yang akan fokus di segmen retail. BMS menargetkan untuk menerbitkan satu juta kartu dalam kurun waktu 10 tahun. “Kami optimis dapat mencapai target satu juta kartu, karena besarnya potensi pasar dengan tren sharia life style sebagai target market kartu pembiayaan syariah di Indonesia,” imbuh Yuwono.
Ke depan, Syariah Card akan terus dikembangkan dengan penambahan fitur-fitur menarik dan fitur digital untuk semakin mendukung gaya hidup syariah para penggunanya. Sehingga Syariah Card dapat menjadi solusi kebutuhan dalam perjalanan memperoleh keberkahan dan kemudahan di setiap aktivitas sehari-hari baik transaksi pembelanjaan maupun menunjang kehidupan yang sesuai prinsip syariah.
BMS terus mencatatkan kinerja positif di tahun 2023. Per Maret 2023, BMS mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 48,94 persen (YoY) menjadi Rp17,198 miliar. Dana Pihak Ketiga juga meningkat pesat sebesar 58,51 persen menjadi Rp14,38 miliar. Hal ini turut membantu peningkatan laba perusahaan yang meningkat 12,04 persen menjadi Rp100,26 miliar.
Reporter: Kristopo
Editor: Kristopo