Oleh: Abdul Hamid Husain, Alumnus: King Abdulaziz University, Jeddah. Umm Al Qura University, Makkah. Gontor, Ponorogo.
Wartasyariah.com–Memang tidak mudah mengikis sifat pelit, karena setiap akan memberi, saat itulah Iblis datang merayu menghalangi.
Karena Iblis tahu, bahwa dengan banyak memberi, berinfak, Allah akan Menyelamatkan nya, sedang Iblis ingin banyak teman.
TRUE STORY:
Berinfak sebanyak 500 ekor kuda tunggangan dan 1.500 ekor kuda angkutan peralatan siapa dia ?
Dialah Abdur Rahman Bin Auf RA, masuk
Islam di awal awal penyebaran Islam.
Dia termasuk dari 8 orang orang pertama yang memeluk Agama Islam.
Sayyidina Abu Bakar RA lah yang memperkenalkan Islam kepada Sayyidina Abdurrahman Bin Auf RA.
Sayyidina Abdur Rahman Bin Auf memiliki postur tinggi, berbadan tegap, kulitnya halus, wajah bersinar, hanya kaki nya sedikit pincang sebab ada 20 luka yang dialaminya saat ikut pasukan Uhud mempertahankan Islam dari upaya penghancuran dari para Pembenci Islam.
Beliaulah orang yang memiliki harta melimpah dan terkenal akan kedermawanannya.
Dikatakan;
“Seluruh penduduk Madinah menikmati kekayaan Sayyidina Abdurrahman Bin Auf: sepertiga kekayaannya dipinjamkan kepada mereka yang butuh, Sepertiga lagi untuk membayar hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagikan kepada orang orang miskin”
Suatu ketika, beliau menyumbangkan 500 ekor kuda untuk tunggangan pasukan, dan 1.500 kendaraan yang penuh muatan untuk Pasukan Pejuang Islam.
POINTERS;
Apa rahasia dibalik kekayaan beliau.
1. Rutin berinfak, peduli sesama, rajin menolong.
2. Beliau orang yang sangat perhatian kehalalan hartanya.
3. Hartanya tidak disimpan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan Agama dan orang banyak.
4. Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya;
” Wahai putranya Auf, engkau adalah orang kaya raya. Engkau akan memasuki Surga dalam keadaan merangkak. Karena itu, pinjamkanlah kekayaanmu kepada Allah, niscaya Allah akan Memudahkan langkahmu.”
Maka diapun terus berinfak tanpa ragu.
5. Biasanya kesuksesan bisnis selalu dilihat dari keuntungan yang diperoleh, tapi berbeda dengan Abdurrahman Bin Auf, beliau sukses karena banyaknya harta yang diinfakkan di jalan Allah.
Begitulah kisah hidup Sayyidina Abdur Rahman Bin Auf
Di dalam Kitab “60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW”.
6. Semua yang diinfakkan untuk peduli sesama dan untuk jalan Allah, itulah yang tersisa untuk dini’mati dan menolong kita kelak di Akhirat.
7. Jangan ada hari yang terlewatkan tanpa memberi, minimal:
– 1 bungkus nasi dan sebotol air minum.
– uang seberapapun ke kotak infak di Masjid.
Jangan tunggu kaya baru memberi, tapi memberilah agar bisa kaya.
Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan rajin berinfak dan peduli sesama.
Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.**MA
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis merupakan Pembina “Alhusniyah Islamic School”. (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).