Oleh: Abdul Hamid Husain, Alumnus: King Abdulaziz University, Jeddah. Umm Al Qura University, Makkah. Gontor, Ponorogo.
Wartasyariah.com–Dunia sangat penting. Dunia adalah hari ini, maka dahulukanlah urusan Dunia. Gagal hidup di Dunia, gambaran gagal hidup selanjutnya.
Allah SWT telah, mengajarkan Hamba Nya, berdoa:
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
(البقرة ٢ الاية ٢٠١ )
Artinya:
“Dan di antara mereka ada yang berdoa;
‘Yaa Allah, Tuhan kami, anugerahilah kami kebaikan di Dunia dan kebaikan di Akhirat, dan lindungilah kami dari azab Neraka.”
(QS Al Baqarah 2, ayat 201, halaman 31).
Namun, ketahuilah bahwa kehidupan Dunia hanya secuil di banding dengan kehidupan Akhirat. Dunia seolah hanya setetes air dari lautan luas Akhirat, maka jangan pernah abaikan urusan Akhirat yang juga ada di depan. Karena Dunia akan segera dan PASTI ditinggalkan, OTW menuju Akhirat.
TRUE STORIES;
1. Di saat berjuang, bekerja keras untuk Duniawi, saat ini pulalah berjuang keras juga untuk Ukhrowi, minimal tidak pernah meninggalkan Sholat, selalu berlaku jujur, banyak senyum, suka menolong dan tiap malam Tahajjud mohon ampun, dan jauhi gossip dan ujaran kebencian.
2. Rasulullah SAW bersabda :
“Perumpamaan antara Dunia dengan Akhirat ibarat orang mencelupkan anak jarinya ke dalam lautan, dan lihatlah apa yang menempel padanya. Lalu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk nya.”
(Hadis Sahih Riwayat Al-Imam Ahmad)
3. Kenikmatan di Akhirat adalah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan Manusia, disana banyak keindahan yang tak pernah dilihat oleh mata, keindahan suara yang tak pernah didengar telinga, kenikmatan rasa yang tidak pernah dirasa oleh lidah, dan perasaan damai dan ketenangan yang sesungguhnya.
Allah SWT berfirman :
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan Surga yang luasnya seluas Langit dan Bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”
(Al-Quran Surah Aali ‘Imran 3, Ayat 133, ).
POINTERS;
1. Jika gagal kehidupan Duniawi, tidak akan banyak yang bisa dilakukan; tidak bisa Berzakat, hanya menjadi penerima zakat atau hanya meminta minta, tidak bisa berhaji, tidak bisa membangun Madjid, Madrasah dll, padahal Zakat dan Haji adalah syarat atau rukun menjadi Muslim.
2. Jika, kehidupan Duniawi gagal, akan mudah tergiur oleh rayuan harta dan jabatan berbayar.
3. Namun ada satu hal yang harus dijadikan pola sikap hidup, yaitu Firman Allah SWT sbb;
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ﴿١﴾
الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ﴿٢﴾يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ﴿٣﴾كَلَّا ۖ لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ﴿٤﴾وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ﴿٥﴾
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ﴿٦﴾
الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ﴿٧﴾إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ﴿٨﴾
فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (٩).
Artinya;
1. Celakalah setiap orang Pengumpat lagi Pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan selalu menghitung hitungnya.
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat melanggengkannya.
4. Sekali-kali tidak! Sungguh Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. Yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan,
7. Yang membakar sampai ke ulu hati.
8. Sungguh, api itu ditutup rapat atas mereka,
9. Sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang”.
(QS Al-Humazah 104, ayat 1-9, halaman 601).
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita agar mampu mengerjakan apa yang diperintahkan, menjauhi semua laranganNya. Mampu mengutamakan Akhirat di atas hal hal keduniaan.
Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.***MA
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis adalah Pembina “Alhusniyah Islamic School”. (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).