Oleh: Abdul Hamid Husain, Alumnus: King Abdulaziz University, Jeddah, Umm Al Qura University, Makkah, Gontor, Ponorogo.
Wartasyariah.com–Kejujuran adalah pilar utama kehidupan bermasyarakat Ummat Beragama, Muhammad SAW, sebelum dinobatkan sebagai Nabi dan Rasul, Allah Membekali beliau dengan karakter “JUJUR”. Karena beliau tumbuh dengan sifat yang selalu jujur, amanah, maka semua orang menggelar beliau dengan sebutan “AL AMIIN”, orang yang selalu jujur, amanah dan jauh dari sifat Pembohong.
Maka, siapa yang suka berbohong Allah akan menghempaskannya menjadi orang yang terhina dan penuh kesulitan;
dari kaya menjadi miskin,
dari berpangkat tinggi menjadi orang terhina,
dari damai, tenang dan sejahtera, menjadi orang yang stress, sulit dan sakit sakitan,
dari Rumah Tangga yang Sakinah Mawaddah dan Rahmah menjadi hancur.
Sampai kapan?, sampai ia bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Sungguh, hidup ini akan jadi ringan dan damai ketika dijalani dengan penuh kejujuran, amanah dan selalu ingat Tuhan. Hanya saja, realita perjalanan kehidupan ini, terkadang direkayasa dengan kebohongan, maka, kesulitanpun hadir menggeser kemapanan.
Solusinya;
adalah kembalilah kepada Tuhan, dan hadirkan kejujuran pada diri sendiri, pada keluarga dan jujur pada Tuhan.
Ingat, hidup di Dunia Fana ini hanya sementara, akan punah. Malaikat Maut akan datang pada waktunya menjemput tanpa bisa dihindari.
Perjalanan hidup, akan terasa lebih ringan bahkan nyaman jika ada IMAN, yaitu, keyakinan akan destinasi Akhir, ada kehidupan Akhirat. Dan yang lebih meringankan lagi, karena keyakinan jika perjalanan ini mendapat perlindungan, Rahmat dan Ridho dari Allah SWT, Sang Penguasa yang tiada batas.
TRUE STORIES:
1. Allah SWT Berfirman:
ومن اعرض عن ذكرى فان له معيشة ضنكا ونحشره يوم القيمة اعمى .
(سورة طه ٢٠ الاية ١٢٤)
“Dan siapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang SUSAH, dan Kami akan mengumpulkan mereka pada Hari Kiamat kelak dalam keadaan BUTA“
(QS Thaahaa 20, Ayat 124, halaman 320).
2. Allah SWT berfirman:
فَلَمَّا آسَفُونَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ. (الزخرف ٤٣ الاية ٥٥)
“Tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semua.”
(Al Quran Surah Az-Zukhruf 43, Ayat 55, halaman 493).
3. Rasulullah SAW bersabda ;
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْهُومَانِ لا يَشْبَعَانِ طَالِبُ عِلْمٍ وَطَالِبُ دُنْيَا،
(الطبراني في الكبير)
“Ada dua macam orang rakus dan selalu tidak merasa kenyang, yaitu; Penuntut Ilmu dan Pemburu DUNIAWI”.
( Hadits Sahih oleh Al Imam At- Tabrani).
4. Allah SWT Berfirman:
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ. (ص ٣٨ الاية ٢٩)
“Kitab Al-Qur’an yang telah Kami turunkan kepadamu itu, adalah penuh dengan berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapatkan pelajaran.”
(QS. Shaad 38, Ayat 29, halaman 455)
5. Rasulullah SAW bersabda :
لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع
“Tidak akan masuk Neraka orang orang yang menangis karena takut pada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya”
(Hadits Sahih oleh Al Imam At Tirmidzi)
6. Bersegeralah berbuat baik, jangan merekayasa kemungkaran:
الْكَيِّسُ مَنْ بَادَرَ بِعَمَلِهِ وَسَوَّفَ بِأَمَلِهِ وَاسْتَعَدَّ لِأَجَلِهِ (حلية الأولياء 9/384)
“Orang yang cerdas itu, mempunyai ciri khas, yaitu:
– bersegera dalam beramal, berbuat baik, jujur dan amanah.
– menahan diri untuk tidak berangan-angan yang berlebihan, dan – bersiap sedia menyongsong kematian”.
(Al Imam Yahya Bin Muadz Rahimahullah).
POINTERS:
1. Jangan pernah berbohong. Apa lagi merekayasa kebohongan. Kebohongan itu, sama saja mengemis meminta kesulitan dan kehancuran.
2. Orang yang berbohong, akan selalu mencari kebohongan baru untuk menutupi kebohongan nya yang lalu.
Jika tidak, kebohongannya akan segera ketahuan. Sedangkan kejujuran, tidaklah harus memeras otak untuk merekayasa sesuatu, karena realita tidak perlu dikarang karang.
3. Kebohongan adalah dosa besar yang selalu bergandengan erat dengan kezoliman yang juga adalah dosa besar. Maka rekayasa kebohongan, adalah dosa besar yang berganda.
4. Hukuman bagi mereka yang merekayasa kebohongan dan kezoliman, tidak hanya di Akhirat, tetapi sejak di Dunia ini.
5. Dosa merekayasa kebohongan yang menzolimi orang lain, tidak akan diampuni oleh Allah, sebelum orang yang menjadi korban kebohongannya merelakan dan memaafkannya.
Semoga Allah SWT senantiasa menganugerahkan kita kemampuan untuk selalu jujur dan menjauhi kebohongan.
Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.***MA
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis adalah Pembina “Alhusniyah Islamic School”. (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).