Oleh: Abdul Hamid Husain, Alumni: King Abdulaziz University, Jeddah; Umm Al Qura University, Makkah; Gontor, Ponorogo.
Wartasyariah.com, Jika hari ini usia sudah melebihi 63 tahun, perbanyaklah SYUKUR dan SUJUD. Karena engkau adalah orang pilihan yang diberi kesempatan lebih banyak untuk menumpuk bekal menuju Al Jannatul Firdaus, Surga Allah SWT.
TRUE STORIES:
1. Rasulullullah SAW dan 3 Sahabat terdekatnya yang menjadi Khulafaaur Raasyidin semuanya meninggal di usia 63 tahun:
– Rasulullah SAW meninggal di usia 63 tahun.
– Abu Bakar As Shiddiq RA, meninggal di usia 63 tahun.
– Umar Al Faaruq RA, meninggal di usia 63 tahun.
– Ali Bin Abi Thalib RA meninggal juga di usia 63 tahun.
– Hanya Usman Bin Affan RA yang meninggal di usia 82 tahun.
2. Kalau kita dapat hidup hingga 82 tahun, itu hanya tinggal sekitar 19 kali lebaran saja lagi. Tapi ini tidak ada jaminan, karena kata Luqman Al Hakiim RA ;
قال لقمان لابنه:
يا بنى لا تؤخر التوبة فان الموت قد يأتى بغتة
(كتاب التوبة لابن ابى الدنيا ٢٩)
“Jangan sekali sekali menunda Taubat, sungguh kematian itu terkadang datang secara tiba tiba”.
(Kitab At Taubah Abi Ad Dunyaa hal 29).
3. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan kepada yang sudah berusia 40 tahun saja sudah harus berhati hati menggunakan sisa umur, karena sudah melewati separuh dari usianya.
Rasulullah SAW bersabda:
اذا بلغ احدكم اربعين سنة فليأخذ حذره من الله سبحنه
( رواه احمد ).
“Jika usia sudah sampai 40 tahun, maka hendaklah berhati hati menggunakan sisa umur demi ketaatan pada Allah SWT”.
(Hadits Sahih Riwayat Al Imam Ahmad).
POINTERS:
1. Di usia di atas 63 tahun, sewaktu waktu kita dapat jatuh sakit karena memang sudah waktunya.
2. Karena hari yang tersisa tidak banyak lagi,
maka kita tidak usah terlalu berhemat, manjakan diri, namun tinhkatkan IBADAH terutama SHALAT, SEDEKAH dan BACA
ALQURAN. Karena ke 3 inilah yang mampu MEMBAHAGIAKAN di Alam Kubur dan di Akhirat.
3. Uang yang memang harus dikeluarkan keluarkanlah,
apa yang dapat dinikmati nikmatilah.
4. Jika memiliki niat untuk melakukan amal lakukanlah segera.
Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan yang akan terjadi setelah kematian.
Karena saat kita telah berada di dalam tanah, kita sudah tidak dapat lagi merasakan segala pujian, sanjungan, atau omongan orang.
5. Tidak usah terlalu banyak memikirkan urusan anak anak. Mereka, anak dan cucu kita mempunyai kehidupan sendiri, kesibukan, urusan dan rezeki masing masing.
6. Setelah anak anak kita berumah tangga, mempunyai anak, biarkanlah mereka mengurus kehidupannya sendiri, mereka menggunakan uang mereka sendiri, untuk berbelanja, liburan, membayar suster guna mengurus anaknya dll.,
7. Jangan biarkan anak anak membatasi kehidupan dan kesenangan orang tuanya, seperti;
– hak istirahat,
– hak kesenangan & hobby, dan
– hak liburan,
– dan hak makan makan bareng dengan sahabat sahabat lamanya.
8. Jangan terlalu banyak berharap pada anak anak.
Anak yang sayang, hormat dan berbakti, tentu memiliki niat untuk berbakti.
Tetapi karena pekerjaannya membuat mereka “terlalu sibuk”, apalagi bekerja di kota kota besar, maka tidak juga dapat membantu kita orangnya.
Apalagi anak yang memang tidak berbakti, sewaktu kita masih hidup saja susah dihatapkan, apaagi setelah kita meninggal.
Anak anak, beranggapan, bahwa jika harta kita berikan kepada mereka, itu adalah hal wajar.
Tapi uang mereka bukanlah uang kita.
Jika kita ingin minta uang kepada mereka tidaklah mudah.
9. Kita yang berusia 63 -70 tahun, jangan lagilah menukarkan kesehatan kita dengan yang lain,
karena di usia sakit sakitan ini,
belum tentu kita dapat MEMBELI kesehatan dengan harta kita.
10. Mencari uang sehebat apun, sampai kapanpun, tetap saja sehari hanya dapat makan 3 piring saja.
11. Memiliki banyak rumah, gedung, kantor, namun untuk tidur di malam hari saja, hanya membutuhkan selembar kasur di ruang 4 x 2, 5 meter saja.
12. Usahakan menjalani hidup kita sendiri bersama isteri, dengan bahagia serta gembira penuh senyum, lakukan apa yang disukai, meskipun
setiap keluarga mempunyai problem
rumah tangga masing-masing, namun tetap rajin Shalat, Sedekah dan baca
Al Quran.
13. Jangan lagi
berebut nama, pengaruh, kedudukan, atau memikirkan bagaimana masa depan anak cucu. Melainkan, harus berpacu dengan orang lain agar hidup kita lebih gembira, lebih bahagia, lebih harmoni dan lebih banyak SHOLAT, SEDEKAH dan BACA AL QURAN nya.
14. Untuk hal yang tidak mampu kita ubah, janganlah terlalu dicemaskan, karena cemas juga tidak ada gunanya, malah akan mempengaruhi kesehatan diri sendiri.
15 Setiap hari, carilah kesenangan sendiri. Kita pasti dapat menjalani hidup ini dengan perasaan gembira.
16. Memiliki semangat yang tinggi, penyakit dapat disembuhkan.
Suasana hati harus selalu yang gembira.
Makanlah makanan yang beragam, perbanyak sayuran dan buah yang ada bermacam macam vitamin dan sedikit elemen logam. Dan
minumlah jenis minuman yg memberikan nuansa rileks seperti, kopi, teh, dan hot chocolate tapi tanpa gula.
17. Olah Raga dan Olah Jiwa yang paling SEMPURNA, LENGKAP dan TERATUR waktunya adalah SHOLAT.
In Syaa Allah SWT akan hidup sehat afiyat selalu dan panjang umur.
Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa doa kita, dan menganugerahkan kita ilmu pengetahuan, ibadah yang diterima, rezeki yang melimpah dan membahagiakan.
Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.**MA
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis adalah Pengasuh “Alhusniyah Islamic School”, (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).