Oleh: Abdul Hamid Husain, Alumni: King Abdulaziz University, Jeddah; Umm Al Qura University, Makkah, Gontor, Ponorogo.
Wartasyariah.com. Kok “mengundang” keterpurukan atau kesulitan hidup ?.
Iyya, banyak !!!,
bahkan mengemis agar hidupnya jadi miskin. Gimana caranya ?.
Manusia itu punya sifat positif dan negatif.
Beda dengan Malaikat yang hanya dikaruniai sifat positif, dan Setan hanya negatif.
Jika beriman, tekun beribadah, rajin berikhtiar dan serius berusaha, maka Manusia akan selalu berbaik sangka, Husnuz Zan, dan menjauhi berburuk sangka, Suu uzzan.
TRUE STORIES:
1. Allah SWT secara rinci Melarang KERAS saling mencari kekurangan dan saling melecehkan.
Allah Berfirman:
يايها الذين امنوا لا يسخر قوم من قوم عسى ان يكونوا خيرا منهم، ولا نساء من نساء عسى ان يكن خيرا منهن. ولا تلمزوا انفسكم ولا تنابزوا بالالقاب. بئس الاسم الفسوق بعد الايمان ومن لم يتب فأولئك هم الظلمون (١١).
يايها الذين امنوا اجتنبوا كثيرا من الظن، ان بعض الظن اثم، ولا تجسسوا ولا يغتب بعضدكم بعضا، ايحب احدكم ان يأكل لحم اخيه ميتا فكرهتموه، واتقوا الله، ان الله تواب رحيم (١٢).
سورة الحجرات ٤٩ الاية ١١- ١٢
Artinya:
“Wahai orang orang yang Beriman!,
Janganlah suatu kelompok mengolok olok kelompok yang lain, karena boleh jadi mereka yang diperolok olokkan itu lebih baik dari mereka yang mengolok olok.
Dan jangan pula perempuan perempuan mengolok olokkan perempuan lain, karena boleh jadi perempuan yang diperolok olokkan itu lebih baik dari perempuan yang mengolok olok.
Janganlah kamu saling MENCELA satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar gelar (panggilan atau sebutan) yang buruk
Seburuk buruk panggilan adalah panggilan yang buruk “FASIK” padahal telah BERIMAN. Dan siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang orang yang ZALIM (11).
Wahai orang orang yang Beriman!,
Jauhilah banyak prasangka, sungguh, sebagian prasangka itu adalah DOSA, dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan jangan juga ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada yang mau di antara kamu yang suka memakan daging Saudaranya yang sudah mati?, tentu kamu merasa JIJIK !.
Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang (12).
(QS Al Hujuraat 49, Ayat 11-12).
2. Al Imam Sa’id Bin Al Musayyib Rahimahullah, menuturkan:
كتب إليَّ بعض إخواني من أصحاب رسول الله:
“Sebagian dari Saudara 6saudara ku dari kalangan para Sahabat Rasulullah SAW pernah menulis surat kepadaku yang intinya adalah:
أن ضع أمر أخيك على أحسنه، ما لم يأتك ما يغلبك، ولا تظنَّن بكلمة خرجت من امرئ مسلم شرًّا، وأنت تجد لها في الخير محملًا
“Hendaknya engkau menempatkan urusan Saudaramu pada posisi yang paling baiknya, yaitu tidak berburuk sangka, selama belum datang kepadamu bukti yang mengalahkan prasangka baikmu.
Janganlah sekali-kali engkau berprasangka buruk terhadap ucapan seorang Muslim, selama engkau masih mendapatkan kemungkinan-kemungkinan yang baik pada ucapannya”.
(Ref :
كتاب الاستذكار لابن عبد البر
Kitab Al-Istidzkaar Li Ibni ‘Abdilbarr 8/291)
POINTERS:
1. Jika ingin hidup damai, tenang dan tidak banyak stress, maka dahulukan baik sangka, dan jauhi penyakit penyakit hati:
– iri,
– berburuk sangka,
– hasut,
– namiimah
– ghiibah
– caci maki,
– suka memfitnah
– dan angkuh.
2. Terbukti dan nyata, keterpurukan dan kesulitan hidup, bahkan kemiskinan akan dialami oleh mereka yang SUKA MENCACI, menghujat, iri, hasut dan memfitnah.
3. Terbukti dan nyata, yang rajin ber Silatur Rahim, banyak senyum berbaik hati, rajin memberi dan menolong, selalu mendahulukan “Baik Sangka”, rezekinya melimpah dan hidupnya damai dan SEJAHTERA.
4. Perlu kita sadari, bahwa Allah SWT tidak akan mengampuni Hamba Nya yang berbuat Zalim dan merugikan orang lain, sebelum yang dizalimi atau yang dirugikan memafkan atau merelakan.
Coba bayangkan, betapa berat dan dahsyatnya dosa yang akan ditanggung, jika memfitnah, mencaci dan menyebar permusuhan melalui medsos, sungguh mengerikan, ratusan orang yang akan menuntut kelak di Akhirat.
Pahala ibadah yang kita kumpulkan akan tergerus untuk melunasi cacian, fitnah dan kesombongan kita.
Jika pahala telah habis tergerus, maka, dosa dosa orang yang dizalimi, yang kita rugikan, akan dibebankan kepada kita yang berbuat zalim.
5. Stoplah berburuk sangka, mencaci, memfitnah, iri, ghibah dan namiimah, dan perbanyaklah senyum dan baik sangka, jika ingin rezeki melimpah dan hatipun damai.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.** MA
Penulis adalah Pengasuh “Alhusniyah Islamic School”. (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).