Oleh: Abdul Hamid Husain – Alumni Gontor, Ponorogo; Univ. Raja Abdulaziz, Jeddah; Univ. Ummul Qura, Makkah
RAMADHAN PERGI UNTUK SILIH BERGANTI.
Ramadhan 1443/2022 segera pergi meninggalkan kita, dan akan digantikan oleh Ramadhan 1444 in Syaa Allah.
Demikian pula kita sebagai manusia, generasi demi generasi silih berganti, dan pergantian ini adalah keniscayaan, tidak dapat kita cegah, ada saatnya juga kita akan pergi dari Dunia ini untuk digantikan oleh generasi berikutnya.
TRUE STORIES:
Saat musim haji, kita sering mendengar kalimat; “Dhuyuufur Rahmaan (ضيوف الرحمن).
yang artinya;
“Tamu tamu Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang“,
karena para jemaah Haji dianggap datang bertamu ke Baitullah, Rumah Allah di Makkah.
Sejatinya, kalimat ini, juga untuk kita semua yang saat ini hidup di Planet Bumi ini.
Iyya, kita semua adalah tamu disini, kita bukan penduduk asli di sini, kita adalah tamu pendatang di muka Bumi ini.
Di Dunia ini, kita hanya sementara dan akan kembali ke rumah kita yaitu Surga.
Kita adalah penduduk Asli Surga, di mana ayah kita Adam bertempat tinggal awalnya. Kita ini semua adalah Anak anak Adam, “Banii Aadam“.
Maka, sebelum kita ikut Kafilah yang akan membawa kita pulang ke Surga Al Firdaus, tempat abadi kita, persiapkanlah BEKAL untuk di perjalanan, berupa AMAL SOLEH dan jauhi BEBAN bawaan yang memberatkan di perjalanan.
POINTERS:
1. Mari kita perhatikan ungkapan penyadaran ini:
نحن لسنا السكان الاصليين لهذا الكوكب الارض بل نحن ننتمى الى الجنة حيث كان ابونا ادم يسكن فى البداية.
لكن نزلنا هنا مؤقتا لكى نؤدى اختبارا قصيرا ثم نرجع بسرعة. فحاول ان تعمل ما بوسعك للحاق بقافلة الصالحين التى ستعود الى وطننا الجميل الواسع فلا تضيع وقتك فى هذا الكوكب الصغير.
(الامام احمد الشغيرى)
(“Kita semua, bukanlah penduduk asli Planet Bumi ini, tetapi, kita berasal dari Surga, tempat tinggal pertama ayah kita Adam.
Kita diturunkan ke Bumi ini, untuk mengikuti ujian singkat, kemudian kita segera akan kembali lagi ke Surga.
Maka, usahakanlah terus berbuat dan berbuat, beramal sekuat tenaga, semaksimal mungkin, agar bisa ikut serta bersama rombongan Kafilahnya orang orang Soleh yang akan kembali ke Surga, tempat kita yang maha indah, luas lagi cantik.
Janganlah sia siakan waktumu di Bumi yang sangat kecil ini”).
Demikian terjemahan Ungkapan berbahasa Arab di atas.
2. Rasulullah SAW juga menegaskan, saat beliau ditawarkan akan dibuatkan kasur empuk oleh Para Sahabat, karena Sahabat sahabat Rasul tidak tega melihat bekas tikar kasar di pipi dan punggung Rasul SAW saat baru bangun tidur, lalu Rasulullah menjawab ;
ما لى وللدنيا، الا انا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها
(Apalah artinya Dunia ini bagiku, aku di Dunia ini hanya sebagai seorang PENGEMBARA yang mampir sejenak berteduh di bawah sebatang pohon, lalu pergi meninggalkannya”.
Dan terbukti, Rasullah SAW, dan para Sahabatnya;
Abu Bakar RA, Umar RA dan Ali RA ke empat empat nya tinggal di Dunia ini, sama semua, yaitu 63 tahun saja.
Hanya Sahabat Utsman Bin Affan RA yang sedikit agak lama yaitu mencapai usia 82 tahun.
Dan mereka semua kini telah berada di Alam Barzah sudah lebih dari 1.400 tahun.
3. Sahabat Ali Bin Abi Thalib RA wa KW bertutur:
“الدنيا دار ممر لا دار مقر.
والناس فيها رجلان: رجل باع فيها نفسه فاوبقها و رجل ابتاع نفسه فاعتقها”.
(Dunia adalah tempat lewat, bukan tempat tinggal.
Di dalamnya ada dua golongan Manusia;
– satu golongan yang menjual diri demi Dunia, maka Dunia pun mencekram dan mencekiknya.
– Satu golongan lagi, menjual Dunia demi Akhirat nya, maka Dunia pun membebaskannya).
Sungguh kehidupan di Planet Bumi ini sebentar saja.
Yaa Allah, tolonglah kami, agar kami mampu selalu ingat padaMu, bersyukur kepadaMu, dan beribadah dengan sebaik baiknya karenaMu”. ***MA
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .