Capaian pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di tingkat pusat sepanjang 2021 telah melampaui target dengan peningkatan sebesar 33 persen.
Pencapaian ini diungkapkan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Noor Achmad dalam konferensi pers Laporan Pengumpulan Akhir Tahun 2021 dan Sambut Tahun Baru 2022 secara daring, disiarkan langsung melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Jumat 31 Desember 2021, di Jakarta.
Turut hadir dalam konferensi pers ini Pimpinan BAZNAS RI Bidang Penghimpunan Rizaludin Kurniawan dan Deputi I Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta.
“Meningkatnya jumlah penghimpunan zakat tidak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi penerima zakat atau mustahik,” ujar Noor sapaan akrabnya.
Noor menambahkan, tahun ini BAZNAS Pusat berhasil menghimpun ZIS dan DSKL sebesar Rp513,2 miliar atau naik 102 persen dari target awal tahun sebesar Rp503 miliar, kemungkinan masih akan terus bertambah karena masih ada waktu hingga pukul 00.00 WIB.
“BAZNAS berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang sedemikian tinggi dalam menunaikan zakat, meskipun situasi sejak pandemi belum kembali pulih sempurna. Kepercayaan yang terus meningkat ini membuat BAZNAS makin bersemangat menjalankan visi menjadi lembaga utama menyejahterakan umat,” jelasnya.
Rizaludin Kurniawan mengatakan, nilai penghimpunan ini merupakan pencapaian dari dua fungsi BAZNAS sesuai amanah UU zakat no 23/2011 sebagai koordinator dan pengendali dengan kewenangan membuat Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di instansi pemerintah dan swasta sebesar 32 persen. Sedangkan 68 persen lainnya merupakan pengumpulan zakat non UPZ sebagai amanah kontitusi dalam menjalankan fungsi operator melalui berbagai kemudahan layanan zakat yang BAZNAS sediakan.
Layanan kemudahan ini diantaranya melalui puluhan kanal digital, termasuk website baznas.go.id naik 51 persen dari tahun lalu menjadi sebesar Rp136,99 Miliar. Perolehan ini menunjukkan banyaknya milenial yang mempercayakan zakatnya melalui BAZNAS.
“Tercatat sekitar 70 persen donatur BAZNAS sepanjang 2021 adalah anak muda dengan rentang usia 25 – 44 tahun. Mereka yang gemar berbagi memanfaatkan platform–platform digital dan layanan BAZNAS yang tersebar di banyak merchant untuk membayar zakat maupun bersedekah,” katanya.
Layanan kemudahan lainnya yakni melalui transfer bank, pembayaran di sejumlah merchant seperti minimarket, pegadaian, kantor pos serta layanan zakat perusahaan, layanan potong langsung (zakat payroll system), CSR dan ritel.
Rizaludin mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan melalui pembayaran ZIS di layanan-layanan yang BAZNAS sediakan. Selain itu kami mohon doanya di tahun 2022 Baznas Pusat punya target sebesar Rp760 miliar atau naik 50 persen dari tahun 2021.
Pada kesempatan yang sama M. Arifin Purwakananta menyampaikan bahwa pencapaian yang baik ini akan menjadi modal bagi pengumpulan ZIS dan DSKL tahun depan secara nasional dari Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ditarget sebesar Rp26 triliun. “Perlu adanya semangat kolaborasi dan kerjasama antara semua pegiat zakat Baznas maupun LAZ se-Indonesia dan ekosistem zakat lainnya untuk mencapai target yang tinggi di tahun depan,” tutup pria yang biasa disapa Arifin.